Fotografi pada dasarnya adalah proses membuat gambar dengan merekam cahaya, tapi banyak yang mengaku menguasai fotografi, tapi tidak peka dan tidak mengetahui bagaimana mengunakan cahaya. Fenomena ini ibaratnya seperti pelukis yang tidak bisa mencampur cat minyak dan menuangkannya kedalam kanvas saat dia melukis.
Hal ini tidak terlepas karena kemajuan teknologi kamera digital. Kamera di jaman sekarang hampir semua yang ada memiliki mode auto atau semi auto. Dimana kita membiarkan kamera untuk memutuskan berapa cahaya yang masuk. Saya tidak menyalahkan penggunaan teknologi yang membuat pengambilan foto menjadi lebih praktis dan akurat sesuai realitas yang ada, tapi bila Anda ingin foto Anda dapat menginspirasi banyak orang, maka Anda perlu belajar melihat cahaya.
Tanda-tanda bila Anda telah bisa melihat cahaya antara lain: Mampu melihat kontras (perbedaan intensitas cahaya dan warna) dan Mampu melihat arah cahaya (depan, belakang, samping, atas, bawah).
Sekilas, ini sederhana, tapi tanpa latihan, sulit menguasai ilmu ini. Saran saya adalah letakkan kamera Anda, dan pergilah jalan-jalan, amati baik-baik lingkungan Anda dari segi kontras dan arah cahaya. Coba visualisasikan foto yang ingin Anda ambil.
Selanjutnya, ambillah kamera Anda (yang ada mode manualnya). Set kamera itu ke manual (M) mode dan ambillah foto secara mengevaluasi cahaya yang ada. Mengapa mengunakan mode manual ? karena di mode ini Andalah yang membuat keputusan berapa besar dan berapa lama cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera.
Selanjutnya, ubahlah foto Anda ke foto hitam putih. Dan dari sana, coba perhatikan apakah foto itu menarik? bila foto tersebut memiliki kontras yang rendah, atau arah cahaya yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada, maka besar kemungkinan Anda belum berhasil dalam memgunakan cahaya dengan baik.
selamat mencoba !
Minggu, 18 Oktober 2009
Belajar Potret : Melihat Cahaya
Diposting oleh Jhangir DesFrandanta di 23.59 0 komentar
Supaya foto tidak blur
Biasanya, kesalahan fotografer pemula adalah salah memperhitungkan shutter speed (kecepatan rana) sehingga foto menjadi blur.
Ada dua faktor utama yang membuat foto menjadi blur
blur-foto-gambarPertama adalah setting kecepatan rana Anda terlalu lambat dibandingkan dengan rentang lensa (focal length) lensa Anda. Pada umumnya, supaya foto Anda tidak blur akibat getaran tangan kita, rumusnya adalah 1 / rentang fokal lensa. Contoh, bila Anda mengambil foto dalam rentang fokal 100mm, maka Anda memerlukan kecepatan rana 1/100.
Rumus ini berlaku bila Anda mengunakan kamera full frame sensor. Untuk kamera Digital SLR yang ada dipasar, sebagian besar mengunakan sensor yang lebih kecil. Sensor ini bervariasi antara kamera yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya Canon mengunakan 1.6X, Nikon, Sony, Pentax mengunakan 1.5X dan Olympus mengunakan 2X. Dengan adanya variasi tersebut, maka perhitungannya menjadi sedikit lebih rumit.
Kembali ke contoh awal dimana Anda memutuskan mengunakan rentang fokal 100mm di kamera Canon Rebel yang mengunakan 1.6X jadinya minimal Anda harus mengunakan 1/160 untuk mencegah blur. (Didapatkan dari 100mm X 1.6).
Mengapa semakin besar rentang fokalnya, Anda harus mengunakan kecepatan rana yang lebih cepat? hal ini dikarenakan semakin besar rentang fokal, maka semakin sensitif sensor dalam menangkap getaran.
Faktor kedua adalah benda yang Anda foto bergerak cepat, sehingga kecepatan rana pun harus mengikuti cepatnya gerak subjek foto tersebut. Contohnya, untuk membekukan gerakan pemain basket orang orang berlari, minimal Anda memerlukan 1/500. Untuk penari dan penyanyi, biasanya 1/200 cukup, dan untuk foto manusia yang tidak bergerak 1/60 biasanya cukup baik.
Joe Decker dari blog foto Photocrati mengenalkan faktor baru yaitu ukuran piksel sensor mempengaruhi blur. Katanya, kamera yang berukuran sensor sama, tapi resolusi gambar tinggi, memerlukan kecepatan rana yang lebih cepat karena ukuran piksel yang kecil lebih sensitif dalam mendeteksi getaran. Kalau teori ini benar, maka kamera yang berukuran 15 megapiksel akan lebih rawan blur daripada kamera yang berukuran 6 megapiksel.
Cara mencegah
Ada juga teknologi dalam kamera maupun lensa yang ditujukan untuk mencegah blur. Jenis teknologi ini terbagi atas dua kategori. Yang pertama dibuat dalam kamera, satunya lagi didalam lensa. Namanya pun bervariasi. Antara lain yaitu Image Stabilization (IS) atau Vibration Reduction (VR), Steady Shot (SS), Shake Reduction (SR) Mega OIS, Optical Stabilization (OS) and Vibration Compensation (VC). Semuanya berfungsi sama hanya istilahnya berbeda. Teknologi ini bisa membantu Anda tapi tidak bisa membantu secara total. Misalnya yang tadinya Anda harus mengunakan 1/200, tapi dengan bantuan teknologi ini, Anda bisa mengunakan 1/100 atau 1/60. Teknologi ini juga tidak bisa mencegah blur saat And amengambil foto orang atau benda yang bergerak cepat.
Hal lain yang bisa digunakan untuk mencegah blur antara lain yaitu teknik memegang kamera atau teknik pernafasan. Dengan menahan nafas saat mengambil gambar, dan memposisikan tubuh dengan rapat atau menyender di dinding, bisa membantu mengurangi getaran yang menghasilkan blur.
Diposting oleh Jhangir DesFrandanta di 23.17 0 komentar